Lima Fakta Magnet Kutub Utara Bumi Alami Pergeseran


 

Bumi memiliki dua magnet utama yaitu magnet kutub utara dan magnet kutub selatan. Namun apakah arah magnet kutub utara selalu menunjuk pada daerah Kutub Utara?

Menurut para ilmuwan, magnet kutub utara selalu bergerak dan tidak selalu menunjuk kearah Kutub Utara. Dan inilah fakta pergeseran magnet kutub utara.

1. Lapisan Cair

Para ilmuwan sudah mengetahui magnet kutub utara di bumi selalu berpindah lokasi. Ini dikarenakan kutub-kutub magnet bumi terbentuk dari lapisan besi cair yang berada dalam inti bumi. Pergerakan magnet kutub utara ini masih belum bisa diprediksi oleh para ahli. Namun, para ilmuwan perpendapat, pergerakan magnet kutub utara ini masih dalam batas normal. Dan kemungkinan akan kembali mengarah ke Kutub Utara.

2. Pergerakan Magnet Bumi

Berdasarkan penelitian, kekuatan magnet bumi telah menurun 10 persen dalam kurun waktu 150 tahun. Selain itu, Joseph Stoner, seorang ahli paleomagnetik mengatakan selama 150 tahun terakhir, kutub utara magnet bergerak menjauh dari arah Kutub Utara sepanjang 1.100 Km.

3. Kutub Utara Magnet

Magnet kutub utara di bumi pertama kali ditemukan pada tahun 1831. Ketika dilakukan pengukuran kembali pada 1904, letak magnet utara bumi sudah bergerak sejauh 50 kilometer dari lokasi sebelumnya. Dan pergerakan ini semakin menjauh setiap abadnya.

4. Kompas
Pergerakan magnet kutub utara bumi ini tentu saja berpengaruh terhadap kompas sebagai alat penunjuk kutub bumi. Dengan adanya hal ini para pemandu arah harus bisa terus menyesuaikan perbedaan arah magnet kutub utara bumi. Karena magnet kutub utara tidak lagi mengarah pada Kutub Utara. Sehingga ketika ingin menunjukkan lokasi kota tertentu, derajat sudutnya selalu berubah-ubah dan bisa membuat bingung para pengguna kompas kedepannya.
 
5. Danau Arktik

Para ilmuwan terus meneliti tentang pergerakan kutub utara magnet bumi ini dengan cara merekam endapan-endapan yang ada di beberapa danau di daerah Kutub Utara. Endapan-endapan tersebut diperkirakan merekam pergeseran medan magnetik dari kutub utara magnet bumi pada waktu-waktu tertentu.

Dalam melacak pergerakan medan magnet dari kutub bumi, para peneliti menggunakan detektor karbon. Mereka mengetahui kutub utara magnet bumi telah berubah secara signifikan dalam 1000 tahun. Menurut peneliti, pergerakan kutub utara magnet bumi ini bergerak di antara Kanada bagian utara dan daerah Siberia. Namun disuatu waktu, pergerakan magnet kutub utara bumi ini bergerak acak.

PENGERTIAN DARI GLETSER

Gletser atau glasier atau glesyer adalah sebuah bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan akumulasi endapan salju yang membatu selama kurun waktu yang lama. Bongkahan es ini dapat berupa wilayah daratan yang sangat luas. Saat ini, es abadi menutupi sekitar 10% daratan yang ada di bumi. Sebagian besar bongkahan es yang besar ini berada atau terdapat di wilayah kutub, baik terdapat di wilyah kutub utara, maupun terdapat di wilayah kutub selatan. Meskipun banyak orang yang mengira gletser selalu ada di daerah kutub, sesungguhnya mereka juga bisa berada di daerah pegunungan tinggi di seluruh benua, kecuali Australia, bahkan juga terdapat di pegunungan tinggi di daerah dekat khatulistiwa. Pegunungan Jayawijaya yang terdapat di Provinsi Papua Barat, di Kepulauan Negara Indonesia, merupakan salah satu contoh pegunungan tinggi yang memiliki banyak gletser dan terdapat di wilayah garis khatulistiwa yang terkenal lebih memiliki iklim yang bersifat lebih tropis.


Gletser terjadi di mulai pada lereng pergunungan yang berbentuk cekungan yang di sebut dengan sirka (cirque). Gletser terbentuk ketika salju segar turun, setelah mengendap udara yang terperangkap di antara serpihan salju terdorong keluar sehingga terjadi keping salju padat yang di sebut dengan firn. Saat salju semakin banyak turun di puncak pegunungan, firn akan terpadatkan menjadi es gletser. Bebatuan (till) yang jatuh dari puncak gunung pun akan ikut terbawa oleh gletser ini. Di daerah yang curam es terpecah menjadi rekahan-rekahan yang berbentuk baji (crevasse). Di ujungnya gletser mencair dan membentuk aliran sungai yang mengalir ke bawah pegunungan. Karena gletser berisi dari berbagai macam zat seperti bebatuan, salju, dan sedimen, sehingga saat gletser meluncur ke bawah akan merubah kontur dari pegunungan.












Gletser-gletser ini akan terus ada sepanjang musim. Ini sangat tergantung akan keseimbangan temperatur yang terdapat di wilayah di mana gletser-gletser tersebut berada, khususnya di wilayah kutub, baik di kutub utara maupun di kutub selatan. Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Pengaruh pemanasan global atau sering disebut juga dengan istilah global warming dapat menyebabkan bongkahan es yang besar ini mengalami proses pencairan. Proses pencairan ini tidak akan berlangsung secara seketika, namun berlangsung secara gradually atau secara pelan-pelan dan berlangsung secara terus-menerus. Jika hal ini sampai terjadi, proses pencairan bongkahan es yang besar ini dapat menyebabkan peninggian muka air laut yang efek terbesarnya tentu saja dapat menenggelamkan beberapa kota atau beberapa daerah di permukaan bumi yang secara fakta memiliki ketinggian permukaan yang rendah, bahkan memiliki ketinggian di bawah muka air laut, contohnyaa seperti kota Amsterdam di Negara Belanda yang di mana kota tersebut memiliki ketinggian permukaan di bawah ketinggian permukaan air laut yang berada di sekeliling kota tersebut.
 

Popular Posts

Text